Beranda

Sabtu, 16 Juli 2011

Manajemen Sumber Daya Perekonomiaan


A. 
1.      Sistem pengembangan perekonomian daerah berlandaskan kemampuan sumberdaya lokal
Pada awal abad ke 21 ini ditandai dengan tarjadinya perubahan yang radikal pada struktur ekonomi dunia. Keadaan perindustrian serta pola perdagangan dan industry inter nasional saat ini di warnai arus globalisasi, dalam bentuk tumbuh dan berkembangnya blok-blok kerja sama regional dan menyatunya wawasan dan kekuatan ekonomi besar.
Pengaruh globalisasi dengan cepat terserap pada struktur dan strategi badan usaha multi nasional {TNE:Trans National Enterprise}. Persaingan antar industry didunia telah berubah dengan munculnya kerja sama antara TNE yang selama ini bersaing, untuk mencapai tingkat keuntungan yang tinggi. Dampak persaingan bebas sering kali sulit untuk diantisipasi karena pengaruhnya dapat berbeda di setiap kawasan regional .
Keunggulan komparatif dari Negara bias di uraikan dalam sekmen keunggulan parsial yang di punyai oleh bagian kewilayahan yang khas dari suatu Negara, seperti provinsi atau kabupaten.dengan berjalanya otonomi daerah di indonesi, maka proses desentralisasi berjalan pada aspek perekonomian. Oleh karena itu perlu di tata kembali strategi pengembanggan perekonomiaan daerah yang bertumpuk pd potensi sumber daya lokal.
Dengan demikian jejas terlihat, bahwa dalam pemanfaatan sumber daya pembangunan selalu terkait persoalan-persoalan spesifik local dari sumberdaya. Selain sifat langka dan uniknya, pertimbangan perlu di berikan kepada adanya factor eksternalitas yang tidak terurai atau indivisibility serta kelangkaan spatial yang merupakan sumber dari monopoli alam {natural monopoly}.

a.      Pendekatan daya saing
dalam globalisasi, setidaknya terdapat tiga faktor utama daya saing atau yang mempengaruhi unggulan komparatif suatu Negara, yaitu :
1.      Tersedianya sarana produksi atau faktor produksi dan jumlah yang berbeda antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Faktor ini sering kali di sebut sebagai factor endowment. Dalam konteks perdanggangan antar wilayah bermakna tersedianya factor produknsi dalam jenis dan jumlah yang berbeda antar wilayah yang satu dengan wilayah lainya
2.      Economics of scale, yaitu adanya kenyataan bahwa dalam cabang-cabang produksi tertentu suatu pelaku ekonomi dapat memproduksi secara lebih efisien apabila skala produksi senakin besar.
3.      Adanya perbedaan dalam laju kemajuan teknologi {technological progress}.
Karena keunggulan komparatif sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor tersebut, maka factor-faktor di atas merupakan hal yang sangat fundamental dalam menentukan pola perdaganggan internasional.dalam bahasa yang lebih sederhana, keunggulan komparatif menurut samuelson dan willyam {1993} menyatakan bahwa Negara sebaiknya menspesialisasikan dirinya dalam produksi dan ekspor barang-barang yang bias dihasilkanya denggan biaya yang relative murah, dan mengimpor barang-barng yang jikalau dihasilkan sendiri maka memerlukan biaya yanmg relative lebih mahal.
Apabila di perhatikan secara lebih mendalam lagi, maka dalam konteks pengembangan ekonomi nasional yang berbasis pada sumber daya {resourcbased economiy}, teori keunggulan komperatif memberikan dasar arah yang jelas hanya saja beberapa kelemahan asumsi pada teori tersebut perlu mendapat perhatian dan antisipasi yang tepat.

b.      Strategi pengembangan sumberdaya
Kebijakan pembangunan ekonomi nasional yang mengandalkan pada sumberdaya luar dan bukan sumber daya local adalah pemicu kebangkrutan kinerja ekonomi Indonesia srategi kebijakan”footloose industry” yang mengandalkan pada sumber daya luar terbukti telah membawa malapetaka pada kehidupan perekonomian Indonesia. Karena itu srategi kebijakan pengembangan ekonomi berlandaskan pada sumberdaya lokal/ domestic atau di kenal dengan “resource-based economy” bagi Indonesia adalah kebijakan yang tepat. Secara lebih spesifik, membanggun ekonomi nasional, yang bertumpuk pada pertanian adalah tepat untuk memulihkan kondisiprrekonomian nasional.
Secara lebih spesifik, pembanggunan ekonomi nasional bertumpuk pada pertaniaan adalah tepat untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional. Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa:
1.      Sumberdaya pertaniaan, khususnya lahan subur dan sumberdaya perairan domestic tersedia cukup melimpah.luasnya lahan subur dan luasnya perairan, baik perairan di darat maupun laut, yang belum dimanfaatkan secara optimal, merupakan faktor produksi yang potensial untuk didaya gunakan secara maksimal.
2.      Ketersaingan tenaga kerja, meskipun secara kualitas tenaga kerja sektor pertaniaan modern dalam arti luas dirasakan mash blm memadai, namun dengan kebijakan pendidikan sumber daya manusia yang tepat dan memadai, bukan tidak mungkin kelemahan pada kualitas ini di perbaiki dan tersebar secara merata di nusantara
3.      Proses penggolahan primer/pasca panen dan pengembanggan agro-industri akan membarikan nilai tambah yang sangat besar.
4.      Pasar domestic produk pertanian primer dan olahan cukup besar. Berdasarkan uraiyanya, bahwa pasar domestic yang besar merupakan modal besar yang sanggat besar untuk memanfaatkan skala ekonomis, yang pada giliranya dapat bersaing denggan Negara lain di pasar internasional.
5.      Sumbernya pertaniaan adalah sumber daya yang dapat diperbaharui. Sifat sumber daya pertaniaan yang demikain merupakan modal besar bagi upaya kea rah pembanggunan orgo-industriberkelanjutan
 
c.       Upaya penanggulangan biaya tinggi
Ekonomi biaya tinggi dari sisi kelembagaan adalah salah satu hambatan pokok dari proses pemulihan perekonomian. Penyebab diidentifikasi adalah modal dari penyelenggaraan Negara dan pelaku pembanggunan, sehingga ditetapkanya UU no.28/1999. namun bias juga, penyebabnya adalah kekeliruan mendasar dalam merancang teori pembangunan.
Menurut eggertsson{1994} biaya transaksi sangat esensiaal untuk menjelaskan hubunggan antara institusi dan evisiensi produk
Biaya transaksi berbeda dengan biaya produksi. yang termaksud dalam biaya transaksi adalah :
1.      Biaya untuk memperoleh informasi.
2.      Biaya untuk menentukan atau menyusun posisi tawar
3.      Biaya tawar menawar untuk mencapai sebuah keputusan
4.      Biaya agar keputusan yang telah dibuat dapat di taati
Sementara itu dahlman dalam griffin {1991} memisahkan biaya transaksi ke dalam :

1.      Biaya mencari informasi
2.      Biaya tawar menawar dan penggambilan keputusan
3.      Diaya pelaksanaan komitmen keputusan yang telah di buat

d.      Arahan konseptual
Dari pembahasan sebelumnya, di pahami bahwa biaya transaksi berkaitan erat dengan informasi yang tidak sempurnah baik itu harga kualitas produk atau pelayanan, dalam suatu system pengembanggan ekonomi.
Dalam tataran konsepsional, rekayasa atau reformasi kelembagaan dapat dilakukan dengan berbagai pilihan, salah satunya:
·         Pilihan yang sifatnya strategic akan di hadapkan pada strategi.

e.       Aplikasi di daerah
dalam aplikasinya, membangun kapasitas kelembagaan kemasyarakatan yang dalam ruang lingkup yang luas merupakan keharusan yang tidak ditawar lagi.
Pada penjabaran operasional di daerah, untuk menggurangi tingginya biaya transaksi pada pembangunan ekonomi berlandaskan sumber daya local perlu di tempuk kebijakan-kebijakan sebagai berikut :
1.      Pembangunan fisik prasarana dan sarana perhubungan serta infrastruktur dan komunikasi public secara luas akan lebih meningkatkan akses masyarakat ke sumber sumber informasi
2.      Penambahan dan perluasan pelatihan teknis dan penyuluhan manajerial untuk meningkatkan sumber manusia di tingkat lokal

f.       Rekomendasi
Dari yang telah dikomperhensifkan tentang perekonomian daerah, maka upaya penangulangan ekonomi biaya tinggi dapat di rekomendasikan sebagai prioritas yang mencakup tiga hal mendasar
1.      Revisi teori pembangunan
2.      Reformasi komunikasi pembangunan
3.      Simplifikasi regulasi di daerah
Akhirnya kita sependapat bahwa meskipun upaya peningkatan daya saing bangsa dalam perekonomiaan global sangat penting, namun tidak kala pentingnya adalah upaya mewujudkankeadilan social bagi seluruh rakyat indonesia



                                                                                                    
B.      MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1.      Pengertian manajemen sumber daya manusia
manajemen telah banyak disebut sebagai “seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”. Defenisi ini, dikemukakan oleh Mary Parker Follett, mengandung arti bahwa pera manajemen mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlakukan, atau dengan kata lain dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Manajemen memang dapat mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi defenisi di atas memberikan kepada kita bahwa kita terutama mengelolah sumber daya manusia bukan material.di lain pihak, manajemen mencakup fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, dan pengawasan.
Menurut flippo manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kebgiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat
Manajemen sumber daya manusia merupakan penmarikan, seleksi, pengembanggan, pemeliharaan, dan penmggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Jujuan manajemen prsonalia adalah untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif, untuk m,encapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukan bagaimana perusahaan mendapat, mengembangkan, menggunakan, mengefaluasi, dan memelihara kariawan dalam jumlah dan tipe yang tepat
Bidang personalia ini mempunyai dua fungsi pokok, dimana fungsi pertama berkaitan dengan fungsi kedua :
1.      Untuk menjalani kerja sama dalam pengembangan dan administrasi berbagai kebijakan yang mempengaruhi orang-orang yang membentuk organisasi dan
2.      Untuk membentuk para manajer mengelolah sumber daya manusia

2.      Efektifitas manajemen personalia
Manajemen personalia merupakan suatu sup system utama semua organisasi. Efektifitas subsistem ini dapat di efaluasi dalam pengertian terhadap efektifitas dengan manaorganisasi mencapai tujuan-tujuan tertentu

3.      Ruang lingkup kegiatan manajemen personalia
Kegiatan-kegiatan personalia adalah tindakan-tindakan yang di ambil untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektf. Sebagai contoh, pemberian konfensasi adalah suatu proses yang mempengaruhi semua fungsi personalia.
Setelah organisasi merancang dan merancang kembali pekerjaan-pekerjaan, berbagai upaya di buat untuk mengestimasi kebutuhaqn-kebutuhan sumber daya manusia organisasi di waktu akan dating melalui suatu kegiatan yang disebut perencanaan sumber daya manusia